GuidePedia

Kita sepakat bahwa yang penting bagi kita bukan banyak tapi cukup. Banyak itu relatif, cukup itu terukur. Uang banyak belum tentu cukup kalau keperluannya melebihi jumlah uangnya. Jadi bagi kita tidak penting jumlah, yang penting cukup. Allah sudah menjamin, “Wamayyata wakal alallahi fahuwahasbuh”: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS 65: 3).


Mengapa kita harus tawakkal kepada Allah? Kita harus tahu bahwa pencipta kita adalah Allah. Yang paling tahu tentang diri kita dan keperluan kita adalah Allah. Karena keperluan yang ada pada diri kita pun itu ciptaan Allah. Ini mutlak dipahami. Jadi kita tidak boleh risau dengan keperluan kita karena keperluan ini diciptakan oleh Allah. Lalu yang kita perlukan, itu juga milik Allah.  
Satu, kita ciptaan Allah.  
Kedua, keperluan kita (adalah) ciptaan Allah.
Ketiga, yang kita perlukan itu juga adalah milik Allah.
Keempat, terjadinya kita bertemu dengan keperluan kita itu pun terjadi dengan izin Allah. Jadi kita dari awal sampai akhir memang tidak punya kesempatan untuk “lari”.

Makanya setan berat sekali untuk menipu ahli tawakkal. Jadi kalau kita keluar dari rumah dan berdoa, sebisa mungkin jangan hanya lisan yang menyebut, “Bismillahi tawakkaltu 'alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Ya Allah dengan menyebut namamu, saya bertawakkal hanya kepada-Mu, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan dari-Mu, kecuali hanya dengan kekuatan dari Allah.) Pada saat itu dikatakan kepadanya, “Engkau dilindungi dan dipelihara.” Ini luar biasa. Ditunjuki, kemudian dilindungi, lalu dipelihara. Setan yang mau menipu (akan) babak belur, bagaimana akan menyesatkan yang ditunjuki Allah? Bagaimana mencelakakan yang dilindungi Allah? Bagaimana bisa merusak yang dipelihara Allah?
 
Top