Beberapa hari terakhir, media-media massa mulai ramai memberitakan
banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu, DT Jakarta per hari
Rabu (16 Januari 2013) membuka layanan kepedulian korban banjir lewat
program “
Hidupkan Hati dengan Berbagi”.
Di hari
yang sama tim relawan DT Jakarta mengadakan survey di daerah Petogogan,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekaligus memberikan bantuan berupa 300
paket nasi bungkus ke sejumlah warga di RW 03 yang tempat tinggalnya
sudah terendam air selama dua hari terakhir yang tingginya sudah
melebihi lutut orang dewasa.
Posko DT Jakarta di Petogogan, Jakarta Selatan
Air
setinggi 60 cm hingga satu setengah meter masih menggenangi rumah warga
di wilayah RW 03, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru. Sejak Selasa (15
Januari), tiga RW di sana sudah mengalami kebanjiran karena luapan
Sungai Krukut yang tidak mampu menampung air hujan kiriman Bogor serta
dengan hujan semalaman. “Ini belum seberapa. Tahun 2007 lalu rumah kami
ikut terendam,” ucap Ibu Sri, salah satu warga RT 12 yang memang letak
rumahnya ada di tanjakan lebih tinggi dari yang lain.
Namun
beliau dan keluarga sudah bersiap meletakkan perabotan elektronik dan
barang-barang penting ke tingkat dua karena yakin bahwa beberapa waktu
ke depan air akan memasuki rumahnya. “Soalnya ini kan seperti banjir
enam tahunan dan tahun 2007 lalu air masuk rumah. Jadi ada kemungkinan
kali ini juga begitu,” tuturnya.
Para relawan Daarut Tauhiid (DT)
Jakarta yang membuka posko banjir di dekat lokasi sejak 17 Januari (di
Jl. Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan-sebrang klinik Sam
Marie), ikut tim Karang Taruna Petogogan untuk membagikan konsumsi
makan siang kepada para warga. Terlihat rata-rata warga tidak mengungsi
dan lebih memilih menetap di rumahnya yang hampir mencapai dada orang
dewasa. Menurut Adam Ibrahim, Ketua Karang Taruna Petogogan, keadaan
tersebut belum seberapa karena saat 2007 lalu, ketinggian air mencapai
dahi orang dewasa.
“Padahal tahun lalu jalanan di sini sudah
dinaikkan setengah meter. Tidak terbayang jika saat ini jalanan belum
dinaikkan, mungkin lebih parah. Namun kami semua berharap semoga keadaan
enam tahun lalu tidak terulang kembali, dan bajnir segera reda,” papar
Adam.
Penyaluran Bantuan ke Jakarta Barat dan Jakarta Utara
Daerah Petogogan jadi target pertama karena lokasi sekretariat DT Jakarta berada di kelurahan tersebut.
Alhamdulillah,
23 Januari lalu banjir sudah surut. Tim relawan pun kemudian
menyampaikan bantuan ke wilayah lain sesuai dengan informasi jamaah.
Alhamdulillah,
sampai dengan 25 Januari, donasi dan amanah dari jamaah DT Jakarta
sudah disebarkan ke berbagai wilayah DKI Jakarta, seperti di
Pesanggrahan-Jakarta Selatan, Rawa Buaya dan Jelambar-Jakarta Barat
serta Pluit dan Penjaringan-Jakarta Utara.
Di wilayah Jelambar,
ada Masjid Al Mujahidin yang pada saat kejadian, air masuk ke dalam
masjid sampai setinggi setengah meter, sehingga tidak ada pelaksanaan
Sholat Jumat pada 18 Januari.