GuidePedia

0


Puncak kesuksesan  seseorang bermuara pada kelapangan dada dalam menerima kritikan.  Namun tidak semua orang  suka dikritik, karena beranggapan bahwa kritikan sebagai penghinaan yang akan menurunkan harga diri dan mencemarkan nama baik. Padahal, kalau kita bisa menyikapinya, kritikan tidak akan menjadi bumerang melainkan rezeki yang tidak disangka-sangka.

Cara yang efektif untuk bisa berlapang dada dalam menerima kritikan dapat diawali dengan teknik mencari tahu kelemahan diri dari kerabat terdekat. Teknik ini bukan untuk mencari kelemahan agar  mudah dipersenjatai melainkan memudahkan kita dalam mengetahui kekurangan diri. Orang yang terdekat akan lebih terbuka dalam memberikan kritikan. Kita harus menyempatkan waktu untuk minta dikritik. Bukan hanya minta masukan dalam keindahan misalnya cocok tidak baju yang kita pakai. Tapi mintalah untuk dikritik mengenai perilaku. Apakah perilaku kita sudah sesuai dengan yang mereka harapkan juga sikap kita aman bagi orang lain? Dengan mengetahui kelemahan diri, maka akan memperjelas kekurangan diri sehingga termotivasi untuk terus melakukan perbaikan. Apabila teknik mencari tahu kelemahan diri ini dipraktekan secara kontinu dan konsisten dapat dipastikan kita dapat mengendalikan diri. Ada orang-orang disekitar yang mengawasi secara nyata perkembangan diri.

Ketika teknik mencari kelemahan diri tersebut sudah dikuasai,  dengan sendirinya kita akan siap menerima kritikan dari orang lain. Kita tidak akan merasa dilemahkan oleh kritikan. Justru diuntungkan, karena sudah dibantu oleh orang-orang disekitar untuk memberikan masukan demi perbaikan diri.

Seseorang bisa berlapang dada menerima kritikan jika hatinya bersih. Dalam hati yang bersih terdapat kestabilan dalam memenej diri. Sepedas apapun kritikan akan dihadapi dengan ketenangan. Seandainya kritikan itu benar adanya ada dalam diri maka akan bersyukur karena ada orang yang mengingatkan dan seandainya kritikan itu berada diluar diri –berupa fitnah-  maka berusaha untuk mengambil pelajaran.  Dada terasa lapang untuk menerima ketidaksenangan.

Untuk itu saudaraku, tidak ada kritikan yang akan melemahkan diri. Kita tidak akan terhinakan oleh kritikan dan kita pun tidak akan dipermalukan oleh pedasnya kritikan. Semua perlakuan dari orang lain itu adalah rezeki. Karena ada kritikanlah kita bisa lebih mendewasakan diri, memperbaiki diri.

Posting Komentar

 
Top