GuidePedia

0


Semoga Allah yang menyatukan hati kita dalam keimanan dan mengikatkan kita dalam bingkai keislaman tetap diberi keistiqomahan untuk bisa saling memuliakan. Di antaranya memuliakan tetangga. Sungguh beruntung bagi seseorang yang bertetangga dengan orang-orang mulia. Sebagaimana yang dianjurkan  Rasululloh dalam sabdanya “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tetangganya”

Hidup bertetangga harus siap menerima berbagai perbedaan. Siap dengan tuntutan yang tidak sejalan dan siap dengan keinginan yang tidak seiring. Tak sedikit orang yang dalam hatinya timbul rasa iri melihat kesuksesan orang lain, iri mendengar tetangga mendapat jabatan baru, dan iri melihat keluarga tetangga harmonis. Berawal dari penyakit hati tersebut menyebabkan seseorang terjebak pada perasaan buruk sangka. Na’udzubillah.

Sikap untuk bisa saling memuliakan berawal dari sikap saling mengenal. Tak jarang sekarang kita melupakan bahwa kita hidup bertetangga. Tak sedikit di antara kita yang tidak kenal dengan tetangga. Tidak tahu asal dari mana, kerja di mana, sudah berkeluarga atau belum, apakah dalam keadaan sehat atau sebaliknya.  Bahkan kita pula sering mengabaikan apakah kebutuhan pokok sehari-harinya terpenuhi atau tidak. Rosululloh telah memberikan kita keteladanan. Beliau lebih mendahulukan kepentingan tetangganya dari pada sendiri. Bukti kepeduliannya tampak jelas ketika ada seseorang yang mendatangi rumahnya untuk meminta makanan. Makanan yang hanya cukup untuk sekali makan dia berikan sementara dia sendiri dalam keadaan lapar. Begituhalnya dengan perlakukan baik terhadap tetangga. Setiap kali masak maka tak terlewat untuk membagikannya. Dengan adanya sikap saling mengenal tersebut sebagai langkah awal untuk bisa saling membantu, memahami, menghormati sehingga termotivasi untuk bisa saling memuliakan.

Hubungan dengan tetangga perlu kita jaga. Kalau ada musibah, kejadian tetanggalah orang pertama yang tahu dan orang pertama yang akan membantu. Walaupun kita punya saudara polisi, ketika ada maling tetangga lah yang pertama kali ikut mengamankan. Begitupun  ketika saudara serumah sakit, walaupun saudara kita dokter, tetap saja tetangga terdekat yang ikut membantu. Maka benarlah kenapa Islam menganjurkan untuk saling memuliakan betapa banyak hikmah yang akan diperoleh.

Saudaraku, mari kita pererat tali persaudaraan kita dengan tetangga terdekat. Kita banyak tanya tentang kondisinya tanpa memanfaatkan untuk mencari keuntungan. Pupuk kepedulian terhadap tetangga kita dengan cara memuliakannya.

Posting Komentar

 
Top