GuidePedia

0


Dengki termasuk penyakit hati yang bisa membakar habis semua kebaikan, seperti api membakar kayu. Kayu yang akan kita jadikan api unggun  membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkannya, namun dapat habis seketika dengan kobaran api. Begitu halnya dengan amal kebaikan yang kita pupuk berhari-hari bahkan bertahun-tahun dapat hilang seketika oleh penyakit dengki.

Seorang pendengki memiliki ciri susah untuk melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. Untuk melihat sejauhmana sifat dengki yang ada dalam diri kita, bisa kita lihat dari  sejauhmana kita gembira melihat pederitaan orang lain dan sejauhmana kita merasa susah melihat kegembiraan orang lain. Ciri lain, selalu berusaha melumarkan kesuksesan orang lain, komentarnya selalu negatif, tidak ada keberanian mengakui kesuksesan, mahal untuk memuji bahkan lebih aktif mencari kekurangan orang lain. Maka tak heran selain menghapus amal kebaikan dengki pun yang akan mengantarkan seseorang jauh dari syurga.

Salah satu riwayat  memberikan pelajaran bagi kita. Rosul menjamin sahabatnya masuk syurga karena kemampuannya menepis sifat dengki. Abdullah bin Amr bin Ash merasa penasaran dengan seseorang yang telah Rosul juluki “Ahli Syurga”. Rasa penasarannya mengantarkan dia menginap selama tiga hari tiga malam. Dilihat dari keseharian tidak ada amal yang istimewa. Karena tidak tampak kelebihan dari saudaranya, dia memutuskan pulang. Sebelum pulang, dia menceritakan maksud kedatangannya selama itu. Tiba-tiba saudaranya berkata ”Saya tidak mendengki dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain”.

Dari kisah di atas dapat diambil ibrohnya bahwa dengan yakin sepenuhnya pada Allah bahwa Dia-lah satu-satunya pemberi rizki. Yakin bahwa rizki tidak akan tertukar sehingga dapat terhindar dari dengki. Begituhalnya bagi seseorang yang menjadi korban pendengki dengan keyakinan bahwa semua yang ia miliki tak lain hanyalah pemberian dari Allah SWT. Seseorang yang diberi kelebihan menjadi bahan dengki orang lain jika kelebihannya tidak disertai bukti usaha yang nyata. Itu akan medatangkan fitnah yang terlahir dari sifat dengki. Dan perlu kita yakini bahwa dengki akan hinggap pada seseorang yang memilik kelebihan. Orang yang diberi kelebihan rizki, misalnya. Akan menjadi bahan dengki atas kelebihan rizkinya. Karena tidak mungkin orang yang miskin didengki karena hartanya.

Saudaraku, sebenarnya tidak ada yang perlu kita dengki-i dalam hidup ini karena Allah telah memberikan rizki pada hamba-Nya tanpa pandang bulu. Tinggal sekarang bagaimana kita memupuk keyakinan bahwa Allah-lah satu-satunya Sang Pemberi Rizki. Sesungguhnya yang membedakan seseorang berdasar pada  jalan dalam menjemput rizki tersebut. Apakah caranya sudah sesuai dengan yang Allah kehendaki? Semoga kita dapat memaksimalkan usaha kita dengan jalan yang Allah Ridhoi  sehingga terhindar dari fitnah dan dengki. Wallahua’lam bi Showab.

Posting Komentar

 
Top