GuidePedia

0


Jangan usir kegelapan dengan tongkat tapi usir kegelapan dengan menyalakan lampu niscaya cahaya akan mudah menerangi.  Cahaya yang paling tinggi adalah hidayah Allah SWT. Kita akan tahu mana manfaat dan mana maksiat dari hidayah. Oleh karena itu, hidayah menjadi rizki yang termahal yang tidak bisa dibeli oleh siapapun.

Hidayah dari Allah begitu lapang. Ibarat kita membuat landasan pesawat. Kalau landasan terbuat dari rumput, maka yang mendarat capung, belalang,  dan sejenis serangga lainnya. Begitu pun dengan landasan yang terbuat dari tembok biasa  yang bisa mendarat mungkin pesawat lokal biasa. Lainhalnya dengan landasan yang terbuat dari beton yang bisa mendarat bukan hanya pesawat lokal, pesawat pesawat pilihan, bahkan dipersiapkan bagi pesawat tempur yang memiliki daya tempur yang sangat dahsyat. Artinya, dikala kita menginginkan hidayah yang dahsyat, maka kita pun harus membuat landasan yang hebat “Kalau kita sungguh-sungguh maka Allah akan sungguh-sungguh.”

Lainhalnya jika landasan kita rusak. Tidak segera diperbaiki mungkin tidak akan ada pesawat yang bisa mendarat.  Begutuhalnya dengan hidayah. Kalau hidayah yang ada kita abaikan maka apa bedanya kita dengan binatang. Teramat rugi bagi seseorang yang bisa menjemputnya namun tidak pandai menjaganya. Hidayah bisa pergi menghilangkan kita  begitu saja. Bersiap-siaplah berada dalam kegelapan lagi. Kaki terpeleset, badan terantuk, dan kepala terbentur.  Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa yang termahal dalam hidup ini adalah hidayah atau nur cahayanya iman dari Allah SWT.

Pemeliharaan hidayah bisa dilihat dari sikap kita dalam menerima masalah. Apakah kita akan merasa rugi dengan masalah yang ada atau malah diuntungkan? Orang yang pandai memelihara hidayah, akan menjadikan setiap masalah sebagai  sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan. Kuncinya ada pada perlakuan terhadap masalah. Dia tidak menjadikan masalah sebagai masalah melainkan sebagai hidayah, ladang ilmu, ladang amal, dan sebagai sarana untuk mendekat kepada Allah SWT. Juga dijadikan sebagai sarana mengukur kesabaran.

Dengan demikian saudaraku, kunci dari menjaga hidayah ini terdapat dalam kepandaian untuk memetik hikmah  setiap kejadian. Dengan berbekal keimanan dan rasa syukur yang mendalam, Allah SWT akan terus membekali hamba-Nya dengan cahaya hidayah.

Posting Komentar

 
Top