GuidePedia

0


Maha suci Allah yang telah melimpahkan kepada hamba-Nya suasana hati yang senantiasa terjaga. Terjaga dari berbuat maksiat dan terlindungi dari berbuat salah.

Allah SWT menciptakan hamba-Nya dengan berbagai keunikan. Telah diciptakannya sikap seseorang secara berpasang-pasangan, ada yang lalai ada yang taat, ada yang hina ada yang mulia, ada yang berbuat kebajikan dan ada yang berbuat kebijakan, ada yang dzalim dan ada pula yang alim. Semua Allah ciptakan tak lain untuk bisa saling menasehati, saling melengkapi. Yang taat, bisa mengingatkan yang lalai, yang mulia bisa mengangkat yang hina, yang berbuat kebijakan bisa berbuat kebajikan, begitupun dengan orang yang alim diciptakan untuk bisa mengingatkan orang yang dzalim. Bagaimana tidak? Manusia diciptakan agar senantiasa berada pada jalan kebaikan, namun karena ada syaitanlah menjadikan manusia menyimpang dari fitrahnya.

 Manusia diibaratkan seperti satu tubuh apabila yang satu sakit, maka yang lain merasakan hal yang sama. Begitupun dengan kesalahan yang dialami seseorang, yang lain wajib untuk mengingatkannya. Sebab setiap orang berpotensi berbuat kesalahan. Namun, yang menjadi masalah bukan karena kesalahannya, tapi bagaimana cara menyikapi kesalahan itu?

Ada beberapa teknik yang bisa kita lakukan di kala menghadapi orang lain yang berbuat salah, khilaf. Pertama adalah memberitahu orang yang berbuat salah dari tidak tahu kesalahannya menjadi tahu di mana letak kesalahan dirinya. Kita bantu untuk mengingatkannya. Kedua, membantu orang lain untuk mengetahui jalan keluarnya. Karena ada orang yang tahu itu suatu masalah, tapi dia tidak tahu harus bagaimana menyelesaikannya? Posisi kita bukan menyelesaikan masalah melainkan membantu dia supaya bisa menyelesaikan masalah. Bantuan yang terbaik adalah memberikan masukan bagaimana cara memperbaiki kesalahan. Ketiga, membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya. Ini lebih menyelesaikan masalah daripada mencela, memaki, menghina, mempermalukan.

Melihat orang yang belum shalat justru harus dibantu dengan mengingatkan dia tentang pentingnya shalat, membantu mengajarnya tata cara shalat yang benar, membantu dengan  mengajaknya supaya  dia tetap bersemangat untuk melaksankan shalat secar istiqamah. Posisikan diri kita dalam posisi siap membantu.

Nah, saudaraku, orang yang pola pikirnya selalu rindu untuk membantu memperbaiki kesalahan orang lain, dia tidak akan pernah benci pada siapapun walaupun balasannya berupa cacian.  Wallahu a’lam

Posting Komentar

 
Top