GuidePedia

0


Keimanan seseorang kadang naik kadang turun. Begituhalnya dengan hati kadang tenang kadang gelisah. Hati yang dirundung gelisah setiap waktunya dipenuhi keluh kesah, amarah, dan tingkah serba salah. Hidup terasa sumpek, mumet, menyesakkan dada, serta membuat kepala pening yang pada akhirnya enggan berbuat kebaikan. Tidak jarang juga kegelisahan hati menjadi jalan terjerumus ke jurang maksiat. Padahal, perasaan cemas, gelisah, keluh kesah, amarah jelas tidak akan mengubah keadaan selain akan membuat diri tersiksa dan semakin jauh dengan Allah.

Langkah awal yang dapat kita lakukan untuk menepis kegelisahan yaitu dengan memperbanyak zikir. Dengan berdzikir hati menjadi tenang. Zikir yang bisa kita lakukan dengan dzikrul qalbu (zikir hati) dan dzikrul lisan (zikir lisan). Dengan terbiasa mengingat Allah dengan lisan, maka lama kelamaan akan terbiasa mengingat Allah dengan menghadirkan hati. Itu bisa menjadi jalan bagi datangnya pertolongan Allah berupa ketenangan batin. Selain itu ada ikhtiar dzahir yang biasa kita lakukan dengan mencari akar permasalahan yang menjadikan hati  tidak tenang, gelisah tak menentu. Kemudian kita belajar mengendalikan suasana hati dengan cara merespon segala hal dengan sikap terbaik. Saat kita berinteraksi dengan orang lain kenanglah kebaikan-kebaikannya dan abaikan penilaian buruk kita kepadanya berusaha melapangkan dada untuk melakukan evaluasi diri. Jadikan masalah-masalah yang ada sebagai sarana efektif untuk meraih kemajuan.

Kita sering gelisah karena takut pada sesuatu yang belum tentu terjadi. Dan  kegelisahan muncul juga dikala kita belum siap menerima takdir. Takdir untuk berpisah dengan seseorang yang dicintai, misalnya. Ini semua berpangkal dari keyakinan kita yang kurang bahwa semua kejadian datangnya dari Allah. Jika kita yakin dengan takdir Allah maka kegelisahan akan segera hilang. Allah tidak berbuat dzalim. Setiap kesulitan yang menimpa semuanya telah diukur dengan sempurna dan disesuaikan dengan kemampuan kita. Semuanya datang dari Allah. Barang siapa yang yakin bahwa Allah-lah yang akan menolong dan menjaminnya dalam setiap urusan, niscaya Allah pun benar-benar akan menjaminnya.

Saudaraku, hidup di dunia ini tidak sendiri. Selagi iman tertancap dalam dada, selagi kita yakin bahwa Allah memiliki sifat Rahman dan Rahim, masihkah kita merasa sendirian di dunia ini? Tidak! Allah itu dekat dengan hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersungguh-sungguh medekati-nya. Bahkan dia lebih dekat dari urat leher kita.

Posting Komentar

 
Top